Efek analgesik Perasan Daun Biduri

Efek analgesik Perasan Daun Biduri (Calotropis gigantea) pada Mencit dengan
Metode Geliat (Writhing Refleks); Dina Andriana; 2007; 44 hal.; Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Daun biduri mengandung flavlonoid. Flavonoid sebagai inhibitor
siklooksigenase yang mempengaruhi mediator kimia respon nyeri prostaglandin.
Aspirin mempunyai efek analgesik dengan cara menghambat produksi
prostaglandin. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek analgesik perasan daun
biduri pada konsentrasi 25%, 50%, 100%, dan bila dibandingkan dengan aspirin.
Tujuan penelitian untuk memberi informasi pemanfaatan daun biduri sebagai
tanaman obat, dan sebagai acuan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan
perasan daun biduri dalam kesehatan gigi dan mulut.
Sampel sebanayak 25 ekor mencit dibagi dalam 5 kelompok perlakuan,
setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Kelompok pertama diberi aspirin
sebagai kontrol (+), kelmpok kedua diberi aquadest steril sebagai kontrol (-), dan
kelompok ketiga, keempat, kelima merupakan kelompok perlakuan dengan
perasan daun biduri 25%, 50%, 100%.
Data yang diperoleh diuji dengan uji anova dua arah terdapat perbedaan
pada kontrol (+), serta perasan daun biduri 25%, 50%, 100%. Uji Tuckey HSD
menunjukkan kelompok perasan daun biduri 50%, dan 25% tidak berbeda nyata
dengan kontrol +. Kelompok kontrol – tidak berbeda nyata dengan perasan 100%
tetapi keduanya berbeda nyata dengan kontrol +, perasan daun biduri 25%, dan
50%.
Perasan daun biduri mempunyai efek analgesik, efek analgesik terbesar pada
konsentrasi 25%, dan terkecil pada konsentrasi 100%. Efek analgesik perasan
daun biduri 25%, dan 50% sebanding dengan aspirin, efek analgesik perasan daun
biduri 100% lebih lemah daripada aspirin. Perlu uji toksisitas dan uji untuk
mengetahui efek lain, serta uji efek analgesik menggunakan metode lain yang
lebih efektif.
 

Contact-Service